3 Cara Niat Puasa Idul Adha Yakni Dzulhijah, Tarwiyah & Arafah

Niat Puasa Idul Adha – Sebenarnya, ada dua jenis puasa yang terkait dengan ibadah haji yaitu puasa Dzulhijjah dan puasa Arafah. Puasa Tarwiyah tidak terkait langsung dengan ibadah haji, namun dilakukan sebagai persiapan menjelang hari Arafah. Berikut adalah niat untuk masing-masing puasa tersebut:

  1. Niat puasa Dzulhijjah:

“أَصُوْمُ صَوْمَ تَطَوُّعِ الدُّهْنِ بِنِيْ أُمَيَّةَ غَدًا لِلهِ تَعَالَى”

Artinya: “Saya berniat berpuasa sunah Dzulhijjah besok karena Allah Ta’ala.”

Puasa Dzulhijjah memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

  1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Dengan berpuasa, umat muslim diajarkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, sehingga meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam melaksanakan ibadah.
  2. Membersihkan diri dari dosa. Seperti halnya ibadah puasa pada umumnya, puasa Dzulhijjah juga dapat membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan, sehingga menjadi kesempatan yang baik untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas iman.
  3. Menjadi sarana penghormatan terhadap kurban. Puasa Dzulhijjah juga merupakan penghormatan terhadap peristiwa kurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS, sehingga umat muslim yang berpuasa diharapkan dapat meneladani keikhlasan dan keteguhan hati Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah Ta’ala.
  4. Menumbuhkan rasa empati terhadap sesama. Dalam melaksanakan puasa, umat muslim diajarkan untuk merasakan lapar dan haus seperti yang dirasakan oleh orang yang membutuhkan. Dengan demikian, dapat meningkatkan rasa empati dan peduli terhadap sesama.
  5. Meningkatkan kesehatan tubuh. Puasa Dzulhijjah dapat memberikan waktu istirahat bagi sistem pencernaan, sehingga dapat membantu mengurangi beban pada sistem pencernaan dan memberikan waktu untuk pemulihan serta meningkatkan kesehatan tubuh.
  1. Niat puasa Arafah:

“أَصُوْمُ غَدًا عَنْ وَجْهِ اللهِ تَعَالَى صَوْمَ يَوْمِ عَرَفَةَ”

Artinya: “Saya berniat berpuasa besok karena Allah Ta’ala, puasa hari Arafah.”

Baca juga  Puasa Ramadhan 2023 Berapa Hari Lagi? NU & Muhammadiyah

Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang sangat dianjurkan pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) dan memiliki banyak manfaat, di antaranya:

  1. Menghapuskan dosa-dosa. Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa-dosa yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya dan pada tahun yang akan datang, sehingga dapat menjadi kesempatan bagi umat muslim untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal kebaikan.
  2. Mendapatkan pahala besar. Seperti ibadah pada umumnya, puasa Arafah memiliki pahala yang besar dari Allah SWT, bahkan disebutkan dalam hadits bahwa pahala puasa Arafah adalah seperti pahala berbuat kebajikan selama setahun.
  3. Menumbuhkan rasa syukur. Dalam melaksanakan puasa, umat muslim diajarkan untuk lebih bersyukur atas nikmat Allah SWT yang diberikan kepada manusia, sehingga dapat meningkatkan rasa ketaatan dan keimanan.
  4. Meningkatkan kesabaran dan ketahanan diri. Puasa Arafah membutuhkan kesabaran dan ketahanan diri dalam menahan lapar dan haus selama satu hari, sehingga dapat melatih diri untuk menjadi lebih sabar dan tahan menghadapi berbagai ujian dalam kehidupan.
  5. Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan puasa Arafah, umat muslim berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan serta rahmat-Nya, sehingga dapat menjadi kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan Allah SWT dan meningkatkan kualitas keimanan.
  1. Niat puasa Tarwiyah:

“أَصُوْمُ غَدًا تَطَوُّعًا مِنْ أَجْلِ اللهِ تَعَالَى تَهِيْئَةً لِصَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ”

Artinya: “Saya berniat berpuasa besok secara sukarela karena Allah Ta’ala, sebagai persiapan untuk berpuasa pada hari Arafah.”

Puasa Tarwiyah merupakan puasa sunnah pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum hari Arafah. Puasa ini memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

  1. Menjaga keseimbangan gizi. Puasa Tarwiyah dapat membantu menjaga keseimbangan gizi dalam tubuh, karena umat muslim yang berpuasa akan lebih memperhatikan jenis dan kualitas makanan yang dikonsumsi.
  2. Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan puasa Tarwiyah, umat muslim berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbanyak amal kebaikan, sehingga dapat meningkatkan kualitas keimanan.
  3. Menghormati dan mengenang peristiwa sejarah. Puasa Tarwiyah juga merupakan penghormatan dan pengenangan terhadap peristiwa sejarah saat Nabi Ibrahim AS, Ismail AS dan keluarganya berangkat menuju Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.
  4. Menjaga diri dari godaan nafsu. Dalam melaksanakan puasa, umat muslim diajarkan untuk menahan diri dari godaan nafsu, sehingga dapat membantu mengendalikan diri dan menjaga kesucian hati.
  5. Menjaga kesehatan tubuh. Puasa Tarwiyah dapat memberikan waktu istirahat bagi sistem pencernaan, sehingga dapat membantu mengurangi beban pada sistem pencernaan dan memberikan waktu untuk pemulihan serta meningkatkan kesehatan tubuh.
Baca juga  Puasa Ramadhan 2023 Berapa Hari Lagi? NU & Muhammadiyah

Puasa Idul Adha memiliki beberapa keutamaan sebagai berikut:

  1. Mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Dengan berpuasa, umat muslim berusaha memperbaiki hubungannya dengan Allah Ta’ala, sehingga menjadi lebih dekat dan mendapatkan keberkahan-Nya.
  2. Mengikuti jejak Nabi Ibrahim AS. Puasa Idul Adha juga menjadi penghormatan kepada peristiwa kurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS, sehingga umat muslim yang berpuasa diharapkan dapat meneladani keikhlasan dan keteguhan hati Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah Ta’ala.
  3. Menghindarkan dari dosa. Dalam hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Majah, disebutkan bahwa puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa yang dilakukan pada tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.
  4. Meningkatkan rasa syukur. Dengan berpuasa, umat muslim diajarkan untuk lebih bersyukur atas nikmat Allah Ta’ala yang diberikan kepada manusia, sehingga meningkatkan rasa ketaatan dan keimanan.
  5. Memberikan pahala besar. Seperti halnya ibadah puasa pada umumnya, puasa Idul Adha juga mendapatkan pahala yang besar dari Allah Ta’ala. Hal ini tentu menjadi salah satu motivasi bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadah puasa Idul Adha dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan hati.

Apakah Hukumnya Wajib Puasa Idul Adha?

Tidak ada kewajiban bagi umat muslim untuk berpuasa pada hari raya Idul Adha. Namun, berpuasa pada hari raya Idul Adha dianjurkan sebagai amalan yang baik dan termasuk ke dalam sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi orang yang tidak sedang berhaji.

Sedangkan bagi jamaah haji, berpuasa pada hari Arafah sangat dianjurkan bahkan diwajibkan untuk dilaksanakan, karena termasuk rukun haji dan bagian dari ritual ibadah haji. – www.labeerweek.com

Tinggalkan komentar